Rabu, 07 Oktober 2015

Permainan Ular Naga



BAB I
PENDAHULUAN

I.                   Latar Belakang
Pada zaman sekarang, anak-anak lebih suka bermain handphone atau laptop daripada bermain bersama teman-temannya. Hal ini dapat menyebabkan anak kurang sosialisasi dengan orang lain. Padahal bersosialisasi itu penting bagi perkembangan anak. Selain berkurangnya sosialisasi dengan orang lain, anak juga kurang melakukan aktivitas seperti berjalan dan berlari. Maka dari itu anak-anak perlu dikenalkan dengan permainan tradisional. Dengan permainan tradisional, anak-anak dapat bersosialisasi dengan teman sebayanya karena dalam permainan tradisional biasanya dimainkan secara berkelompok. Selain itu, dengan permainan tradisional anak dapat menggerakkan tubuhnya, sehingga anak tidak hanya diam dan duduk dirumah. Salah satu permainan tradisional adalah permainan ular naga. Dengan bermain ular naga, anak dapat bergerak dengan bebas dan bersosialisasi dengan teman-temannya.
II.                Tujuan
1.      Mengetahui pengertian permainan ular naga.
2.      Mengetahui cara bermain permainan ular naga.
3.      Mengetahui syair lagu permainan ular naga.
4.      Mengetahui dialog permainan ular naga.
5.      Mengetahui manfaat permainan ular naga.
III.             Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari permainan ular naga?
2.      Bagaimana cara bermain permainan ular naga?
3.      Bagaimana syair lagu permainan ular naga?
4.      Bagaimana dialog permainan dalam ular naga?
5.      Apakah manfaat bermain ular naga?



BAB II
PEMBAHASAN

I.                   Pengertian Permainan Ular Naga
Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan anak-anak di luar rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK - SD).

II.                Cara Bermain Permainan Ular Naga
a.       Anak-anak berbaris bergandeng pegang “buntut”, yakni anak yang berada di belakang berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang berada didepannya.
b.      Seorang anak yang lebih besar atau paling besar, bermain sebagai "induk" dan berada paling depan dalam barisan.
c.       Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai "gerbang", dengan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di atas kepala. "Induk" dan "gerbang" biasanya dipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik permainan ini adalah dalam dialog yang mereka lakukan.
d.      Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu.
e.       Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati "gerbang". Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan 'ditangkap' oleh "gerbang".
f.       Setelah itu, si "induk" --dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya-- akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua "gerbang" perihal anak yang ditangkap.
g.      Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa.
h.      Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan di belakang salah satu "gerbang".
i.        dilanjutka dengan sang "induk" yang berusaha mengambil anak dibelakang "gerbang" sementara setiap "gerbang" berusaha menghalangnya. Anak yang dapat diambil akan kembali berdiri dibelakang induk dan permainan dimulai kembali.
Permainan akan dimulai kembali dengan terdengarnya nyanyi. Ular Naga kembali bergerak dan menerobos gerbang dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap. Perbantahan lagi demikian berlangsung terus, hingga "induk" akan kehabisan anak dan permainan selesai. Atau, anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya karena sudah larut malam.

III.             Syair Lagu Permainan Ular Naga
Lagu ini dinyanyikan oleh semua pemain, termasuk si "gerbang", yakni pada saat barisan bergerak melingkar atau menjalar.

Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat, itu yang dicari
Kini dianya yang terbelakang

Kemudian sambil menerobos "gerbang", barisan mengucap "kosong - kosong - kosong" berkali-kali hingga seluruh barisan lewat dan mulai lagi menjalar dan menyanyikan lagu di atas. Demikian berlaku dua atau tiga kali.
Pada kali yang terakhir menerobos "gerbang", barisan mengucap "isi - isi - isi" berkali-kali, hingga akhir barisan dan anak yang terakhir di buntut ular ditangkap ("gerbang" menutup dan melingkari anak terakhir dengan tangan-tangan mereka yang masih berkait).





IV.             Dialog Permainan Ular Naga
Kemudian terjadilah dialog dan perbantahan antara "induk" (I) dengan kedua "gerbang" (G). Dialog ini mungkin berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain, dan bahkan juga berbeda-beda sesuai improvisasi si induk dan si gerbang setiap kali seorang anak ditangkap.
I  : "Mengapa anak saya ditangkap ?"
G  : "Karena menginjak-injak pohon jagung.. "
I  : "Bukankah dia sudah kuberi (bekal) nasi ?"
G  : "Nasinya sudah dihabiskan "
G2 : (menyeletuk) "Anaknya rakus, sih... "
I  : "Bukankah dia membawa obor ?"
G  : "Wah, obornya mati tertiup angin.. "
I  : "Bukankah .... ?"
G  : "..... ", dan seterusnya
Sampai akhirnya si induk menyerah dalam perbantahan. Kemudian, untuk meyakinkan kokohnya "penjara" yang dihadapinya, si induk biasanya menanyakan:
(Sambil menepuk/menunjuk salah satu lengan si "gerbang")
I  : "Ini pintu apa ?"
G  : "Pintu besi !"
I  : "Yang ini ?", (menepuk tangan yang lain)
G  : "Pintu api !"
I  : "Ini ?" (menunjuk tangan yang lain lagi)
G  : "Pintu air !",
I  : "Dan ini ?" (menunjuk tangan yang terakhir)
G  : "Pintu duri !"
Putus asa, yakin bahwa "penjara" tak tertembus, si induk kemudian menoleh kepada anaknya:
I  : "Kau mau pilih 'bintang' atau 'bulan' ?"
A  : "Bintang !"
Dan kemudian anak yang malang itu ditempatkan di belakang salah satu "gerbang", yang digelari 'bintang'.
Permainan mulai lagi sampai ular habis.

V.                Manfaat Permainan Ular Naga
Potensi edukatif dari permainan  ular  naga sangat baik untuk mengembangkan kemampuan  emosional, pada dasarnya usia anak adalah usia bermain maka usaha   pengembangan kecerdasan emosional anak  lebih tepat bila menggunakan permainan. Permainan ular naga  juga mengajarkan anak mengutamakan  partnership,  karena dalam permainan ular naga  ini  anak berinteraksi dengan  teman sebayanya,  inilah yang menjadi wahana untuk bersosialisasi dan berempati.
Keterampilan  berbahasa yang dapat distimulasi  melalui permainan ini misalnya kosa kata yang  muncul pada saat anak bermain (si Induk dan Gerbang saling berbantahan), keterampilan  sosial yang dilatih dalam permainan ini di  antaranya kemauan mengikuti dan mematuhi  aturan permainan, bermain secara bergiliran.
Kemampuan emosional anak juga dapat dilatih  dengan kemauan anak untuk menghargai orang  lain, merasakan kekalahan dan kemenangan  pada saat bermain. Perkembangan kemampuan  emosi menurut pendapat dari Goleman, merupakan aplikasi energi  dari berpikir dan bertindak,serta rasa senang, bahkan sedih, yang dapat membantu anak dalam menentukan dan menjalankan tujuan hidupnya. Selain itu ular naga juga mempunyai manfaat lain yaitu:
a.       Membawa keceriaan
Permainan tradisional umumnya dilakukan bersama-sama dengan banyak teman. Tentu saja ini bisa membawa keceriaan karena bermain bersama teman.
b.      Melatih motorik anak dan juga untuk kesehatan
Banyak permainan tradisional yang memngharuskan fisik kita bergerak. Dengan bergerak maka kita berolahraga. Dan olahraga baik untuk kesehatan.
c.       Sportivitas tinggi
Ketika bermain permainan tradisional anak diajarkan untuk selalu sportif.
d.      Murah
Umumnya alat-alat untuk permainan tradisional itu sangat murah, bahkan ular naga tidak memerlukan peralatan sama sekali.



BAB III
PENUTUP
I.                   Kesimpulan
Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan anak-anak di luar rumah di waktu sore dan malam hari. Permainan ular naga memiliki manfaat edukatif dan manfaat bagi kesehatan. Yaitu anak dapat belajar bersosialisasi dan melatih motorik anak.
II.                Saran
Sebaiknya anak pada zaman sekarang dikenalkan dengan permainan tradisional agar anak dapat bersosialisasi dengan orang lain dan melatih motoriknya. Selain itu, dengan mengenalkan permainan tradisional pada anak, permainan tradisional tidak punah dan dapat semakin berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar